Seperti
dataran tinggi lainnya, Gunung Kawi menawarkan keindahan pegunungan
asri dengan udara yang menyegarkan. Lebih dari itu, Gunung Kawi ternyata
memiliki magnet lain yang sangat kuat sebagai daya tarik. Bagi sebagian
orang, Gunung Kawi adalah salah satu tujuan wisata religius sekaligus
simbol kemakmuran. Pesarehan Gunung Kawi merupakan daerah wisata yang
unik, karena bertahun-tahun memendam mitos bahwa daerah ini merupakan
tempat untuk mencari ‘pesugihan’ atau kekayaan, terutama bagi
orang-orang keturunan Tionghoa. Siapapun yang datang ke sini dan
mendapatkan berkah maka usahanya akan maju dengan pesat dan meraih
keuntungan yang berlipat-lipat. Yang paling menarik adalah hampir tiap
tahun pesarehan ini penuh sesak dengan peziarah. Dan kebanyakkan mereka
adalah orang-orang yang pernah datang kesini sebelumnya. Mereka kembali
karena telah mendapatkan ’pesugihan’ itu dan supaya tetap langgeng
mereka harus datang lagi sesering mungkin. Konon banyak juga pengusaha
etnis China ternama dari Jakarta yang sering datang ke tempat ini.
Kawasan Gunung Kawi, terletak di
ketinggian 500 sampai dengan 3000 meter di atas permukaan laut.
Persisnya berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Jawa Timur.
Dulu daerah ini disebut Ngajum. Sekarang berubah menjadi Wonosari, ‘wono’ berarti hutan, sedangkan ‘sari’ berarti inti. Namun bagi warga setempat, Wonosari dimaksudkan sebagai pusat rezeki yang dapat menghasilkan uang secara cepat.
Gunung
Kawi berkembang menjadi daerah tujuan wisata ziarah sejak tahun
1980-an. Meskipun terletak terpencil di sebuah desa di atas bukit tapi
Anda akan menemukan keramaian yang luar biasa layaknya sebuah
perkampungan di kota. Di sini ada banyak tempat hiburan malam,
penginapan, restoran dan warung-warung kaki lima yang berjejeran di
sepanjang kanan kiri jalan menuju komplek pesarehan. Padahal menuju
daerah ini, sepanjang perjalanan anda masih tetap disuguhi pemandangan
pedesaan dan pegunungan yang tenang dan sepi. Daerah sekitar pesarehan
ini merupakan daerah pertanian yang subur, penghasil ketela ungu Gunung
Kawi yang terkenal itu, sejenis ketela rambat kecil-kecil berwarna ungu
yang rasanya manis sekali. Ketela ini banyak dijual di area pesarehan
sebagai oleh-oleh khas Gunung Kawi.
Dari kota Malang, Anda bisa menggunakan
bis antar kota Malang-Blitar turun di Kepanjen, kemudian dilanjutkan
naik mikrolet menuju Gunung Kawi sepanjang 18 km. Tarif bis antar
kotanya cukup murah Rp 2.000 namun mikroletnya cukup mahal Rp. 15.000.
Untuk arah kembalinya cukup sulit karena melewati jam 3 sore sudah
jarang ditemukan. Sebaiknya memesan mikrolet yang Anda tumpangi dari
awal dengan tarif Rp. 45.000, supirnya akan menunggu sampai Anda selesai
menjelajah pesarehan. Kalau ingin menginap, penginapan kelas melati
banyak tersedia.
Di Gunung Kawi terdapat dua makam tokoh
kejawen; RM Imam Soedjono (wafat 8 Februari 1876) dan Kanjeng Zakaria II
alias Mbah Djoego (wafat 22 Januari 1871). Keterangan tertulis di
prasasti depan makam menyebutkan, Mbah Djoego ini buyut dari Susuhanan
Pakubuwono I (yang memerintah Kraton Kertosuro 1705-1717). Adapun RM
Imam Soedjono buyut dari Sultan Hamengku Buwono I (memerintah Kraton
Jogjakarta pada 1755-1892).
Berkunjung ke kawasan Gunung Kawi,
suasana magisnya sangat terasa. Bau asap dupa tercium di mana-mana.
Biasanya masyarakat melakukan pemujaan di pesarehan pada hari Kamis
Legi, Jumat Kliwon dan malam Sabtu Suro. Pemujaan dilakukan dengan
meletakkan sesaji, membakar dupa, dan bersemedi selama berjam-jam,
berhari-hari, bahkan hingga berbulan-bulan. Untuk memasuki pasarean ini,
harus melewati tiga gapura dan anak tangga sejauh 750 meter. Di setiap
gapura terdapat relief perjuangan Eyang Jugo dan Sujo. Jalan menuju
pesarehan merupakan pedestrian yang cukup luas, di kanan-kiri jalan
banyak lapak-lapak berjualan aneka kuliner, bunga untuk sesaji dan
oleh-oleh khas Gunung Kawi. Terlihat juga banyak lapak yang berjualan
bibit pohon Dewandaru. Sementara kuliner yang dijual kebanyakan adalah
jajanan kuno khas Jawa Timur seperti rujak cingur, lupis, gatot,
horok-horok, bledus, dll.
Tidak ada persyaratan khusus untuk
berziarah ke tempat ini, hanya membawa bunga sesaji, dan menyisipkan
uang secara sukarela. Namun para pezirah yakin, semakin banyak
mengeluarkan uang atau sesaji, semakin banyak berkah yang akan didapat.
Untuk masuk ke makam keramat, para peziarah bersikap seperti hendak
menghadap raja. mereka berjalan dengan lutut. Menurut RM Nanang Yuwono
Hadiprojo, keturunan ke-5 RM Imam Sujono. Image bahwa tempat
ini sebagai tempat pesugihan adalah tidak beralasan. Tempat pesugihan
itu memiliki beberapa kriteria, antara lain, tempatnya menyeramkan, jauh
dari pemukiman masyarakat, dan tidak ada tempat ibadah. Sementara di
tempat ini, tempatnya tidak menyeramkan, dekat dengan pemukiman
masyarakat, dan banyak tempat ibadah.
Sementara
di luar makam, terdapat pohon yang dianggap akan mendatangkan
keberuntungan. Pohon itulah yang disebut pohon dewandaru, pohon
kesabaran. Dari bentuknya, pohon ini mirip pohon ceremai, yang diduga
berasal dari negeri Cina. Eyang Jugo dan Eyang Sujo menanam pohon ini
sebagai perlambang daerah ini aman. Untuk mendapat keberuntungan, para
peziarah menunggu dahan, buah dan daun jatuh dari pohon. Begitu ada yang
jatuh, mereka langsung berebut. Namun, untuk mendapatkannya memerlukan
kesabaran. Hitungannya bukan hanya, jam, bisa berhari-hari, bahkan
berbulan-bulan. Bila harapan mereka terkabul, para peziarah akan datang
lagi ke tempat ini untuk melakukan syukuran. Sepeti halnya pada malam
Jumat Legi ini, salah seorang peziarah melakukan syukuran dengan
menggelar pementasan wayang kulit. Gunung Kawi memang dikenal sebagai
tempat untuk mencari pesugihan. Mitos ini diyakini banyak orang,
terutama oleh mereka yang sudah merasakan berkahnya. Fact or Myth? Let's prove it!
Tip
*Untuk yang tidak ingin menginap sebaiknya menyewa mobil sendiri dan
supirnya dari kota Malang supaya bisa lebih lama dan tidak tergantung
dengan ketersediaan angkutan.
*Di area pesarehan banyak guide lokal yang menawarkan jasa, jika Anda
merasa tidak membutuhkan tolak dari awal supaya tidak mengikuti Anda
terus.
*Oleh-oleh yang dijual bisa ditawar sampai 30% lebih murah. Harga
yang Anda dapatkan bergantung pada kepandaian Anda bernegoisasi dengan
penjual.
*Sebaiknya jangan memotret di dalam area pesarean dan belilah bunga untuk menghormati meskipun bukan suatu keharusan.
NB : Berbagai Sumber
Taurus Vocation
0 komentar:
Posting Komentar