Acara tahunan Kota Malang yaitu “Malang
Tempo Doeloe” atau “Malang Kembali,” lokasi penyelenggaraan Malang Tempo Doeloe (MTD)
adalah di sepanjang Jalan Ijen yang memang memiliki catatan historis
bagi Kota Malang.
Sebanyak 500 stan berjajar di sepanjang
jalan Ijen. Stan-stan tersebut selain menyajikan makanan-makanan
tradisional tempo doeloe, seperti Es Gandul, Gulali, Jajanan Pasar,
Kolak, Jadah dsb, beberapa stan juga menggelar benda-benda kuno, seperti
mesin ketik, radio kuno, sepeda onthel, lampu, kursi, kamera, benda
pusaka, perangko, pakaian batik, dan juga permainan anak-anak tempo
doeloe seperti Gasing dll.
Selain itu, ada juga stan yang bisa
memandu pengunjung untuk mengetahui lebih banyak tentang seni maupun
ilmu pengetahuan. Juga dipajang dekorasi ruang tamu lengkap dengan
perhiasan dan meja kursi tempo doeloe, sehingga jika kita berkesempatan
untuk berfoto di tempat tersebut, maka seakan-akan kita sedang berada di
rumah kuno.
Di luar stan, berjajar mobil-mobil kuno
yang pernah digunakan oleh pejabat-pejabat tinggi negara kala itu.
Banyak pengunjung memanfaatkan mobil-mobil tersebut untuk foto atau
melihat-lihat secara lebih dekat “barang antik” tersebut.
Disamping stan-stan dan replika bangunan
tempo doeloe, seperti replika Bank Indonesia, Sarinah dll, selama empat
hari juga digelar panggung-panggung musik yang membawakan lagu-lagu
Koes-Ploes. Pengunjung bisa ikut bernyanyi bersama diiringi oleh
musisi-musisi lokal Kota Malang yang berpakaian ala Koes-Ploes tempo
doeloe. Juga terdapat panggung untuk pergelaran wayang kulit bagi
pengunjung yang mungkin berminat.
Dari pengamatan Tim Pesonamalangraya di
lokasi, memang secara artistik kualitas dan nuansa “Tempo Doeloe” lebih
kental dan terasa pada penyelenggaraan-penyelenggaraan MTD sebelumnya,
namun semoga itu bukan pertanda bahwa MTD semakin bernuansa “Bazaar
daripada Tempo Doeloe.” Tujuan dasar dari gelar acara MTD yaitu
pembelajaran bagi masyarakat modern agar lebih mengenal budaya
masyarakat tempo doeloe harus tetap menjadi landasan utama, karena jika
tidak, maka lambat-laun acara MTD akan berubah menjadi Bazaar dan nuansa
tempo doeloe hanyalah tempelan atau temanya saja. Tentu saja kita semua
tidak ingin hal tersebut terjadi.
Semoga acara MTD di tahun-tahun
mendatang dapat lebih baik dan tidak bergeser dari tujuan dasar, karena
yang dicari dalam acara seperti ini adalah pembelajaran dan pengenalan
budaya tempo doeloe. Semoga tema MTD tahun ini yaitu “Malang Road to
World Heritage Site” atau “Malang Menuju Kota Warisan Dunia” benar-benar
dapat menjadi sebuah kenyataan.
NB : Berbagai Sumber
NB : Berbagai Sumber
Taurus Vocation
0 komentar:
Posting Komentar