Pages

Tampilkan postingan dengan label Kota Malang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kota Malang. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Desember 2012

Perpustakaan Kota Malang

Perpustakaan Umum Kota Malang yang memiliki motto: “Pelayanan Sepenuh Hati; Membangun Indonesia Melalui Buku” ini, merupakan salah satu sarana umum bagi masyarakat yang gemar membaca ataupun bagi pelajar dan mahasiswa yang memerlukan informasi melalui media buku. Perpustakaan yang selesai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1965 atas sumbangsih OPS Rokok Kretek dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1966 oleh Pemda Kotamadya Dati II Malang tersebut, dibangun kembali pada akhir tahun 2003 dan diresmikan tanggal 23 Desember 2004 oleh Walikota Malang Drs. Peni Suparto.
Desain eksteriornya juga sudah berubah total. Kalo dulu berwarna putih dan terkesan sepi, kini warnanya diganti dengan warna kuning dan oranye yang mencolok serta desain bangunannya juga sudah bergaya modern. Mungkin warna mencolok ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang sebuah perpustakaan yang biasanya sepi, kurang terawat, dan hanya untuk kalangan terbatas. Desain interiornya kini juga sudah memenuhi standar modern, nyaman, bersih, rapi, dan sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas Hot-Spot, katalog perpustakaan yang sudah menggunakan sistem komputer, ruang baca yang cukup nyaman, serta sarana fotocopy bagi yang ingin menyalin isi dari sebuah buku.
Ruang Baca Anak-anak
Sistem administrasinya juga sudah dibenahi. Mulai dari petugas yang melayani pendaftaran anggota baru, peminjaman dan pengembalian buku, serta fasilitas locker bagi pengunjung untuk menyimpan tas atau bungkusan yang memang dilarang untuk dibawa masuk ke area perpustakaan.
Suasana di Lantai Pertama dan Locker
Pengunjung juga dilarang membawa makanan dan minuman ke area perpustakaan, serta dilarang merokok.  Secara garis besar perpustakaan ini memang dibagi menjadi tiga ruang utama; lantai pertama untuk ruang baca anak-anak, informasi, kantin, terima tamu, fotocopy, tempat pendaftaran anggota baru, serta locker.
Ruang Baca Anak didesain dengan warna-warna cerah khas anak-anak disertai gambar-gambar yang menarik perhatian; buku-buku yang disajikan juga lumayan lengkap mulai dari cergam, komik, hingga buku-buku pengetahuan ringan. Lalu ada satu ruang di bagian belakang perpustakaan untuk aneka macam pameran seperti pameran lukisan, foto, buku, serta kegiatan lainnya.
Katalog dengan Komputer dan Ruang Baca di Lantai Dua
Ruang utama ada di lantai dua yang berisi buku-buku umum, ruang baca, dan internet.
Layanan Perpustakaan Kota Malang meliputi :
  • Layanan Peminjaman Buku
  • Layanan Perpustakaan Keliling
  • Layanan Penelusuran Bahan Pustaka
  • Layanan Layanan Referensi
  • Layanan CD Interaktif
Jam Buka Layanan
  • Senin – Jum’at : 08.00 – 20.00 WIB
  • Sabtu : 09.00 – 16.00 WIB
  • Minggu : 09.00 – 15.30 WIB
  • Hari Libur Nasional : 09.00 – 16.00 WIB
Ruang Baca Untuk Umum
Fasilitas Perpustakaan :
• Penelusuran Bahan Pustaka
• Data Penelitian
• CD Ilmu Pengetahuan
• Sarana Bermain Anak
• Warung Internet
• Ruang Pertemuan
• Hotspot
• Bis Layanan Keliling
• Ruang Baca Anak
• Bedah Buku
• Ruang Baca Umum
• Cafe
• Ruang Pameran
• Ruang Publik
• Ruang Diskusi


Koleksi Buku :
  • Jumlah Buku : 42.819
  • Jumlah Judul : 26.155
  • Referensi : 5.060
  • Umum : 27.506
  • Anak-anak : 5.765
Sebagian Koleksi Buku-buku
Pendaftaran Anggota :
  • Mengisi Formulir Pendaftaran
  • Berdomisili di Kota Malang
  • Melampirkan fotocopy KTP/KTM
  • Menyerahkan 3 lembar foto 2×3 cm
  • Kartu Anggota berlaku 1 tahun mulai saat pendaftaran
  • Kartu Anggota tidak dapat digunakan oleh orang lain
Peminjaman Bahan Pustaka :
  • Peminjaman dilakukan menggunakan kartu anggota
  • Jumlah maksimum peminjaman 2 (dua) eksemplar
  • Lama peminjaman maksimum 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang 2x peminjaman
  • Untuk peminjaman berikutnya harus mengembalikan peminjaman sebelumnya
  • Untuk buku referensi, skripsi, tugas akhir, dan terbitan berkala atau serial tidak dapat dibawa pulang
Sanksi :
Keterlambatan pengembalian bahan pustaka dikenakan sanksi denda sebesar Rp 500,oo per hari untuk satu buku.
Kehilangan buku dikenai biaya Rp 5.000,00 per buku ditambah penggantian buku dapat berupa buku yang sama atau uang sejumlah :
  • 1 x harga buku untuk buku dalam negeri
  • 2 x harga buku untuk buku langka dalam negeri
  • 3 x harga buku untuk buku luar negeri
Perbaikan atas kerusakan buku dapat dilakukan oleh petugas maupun peminjam atas izin dari petugas.
Pencurian/merobek atau merusak bahan pustaka dikenai sanksi perihal perusakan fasilitas umum.

NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Malang Tempo Doeloe


Acara tahunan Kota Malang yaitu “Malang Tempo Doeloe” atau “Malang Kembali,”  lokasi penyelenggaraan Malang Tempo Doeloe (MTD) adalah di sepanjang Jalan Ijen yang memang memiliki catatan historis bagi Kota Malang. 
 
Sebanyak 500 stan berjajar di sepanjang jalan Ijen. Stan-stan tersebut selain menyajikan makanan-makanan tradisional tempo doeloe, seperti Es Gandul, Gulali, Jajanan Pasar, Kolak, Jadah dsb, beberapa stan juga menggelar benda-benda kuno, seperti mesin ketik, radio kuno, sepeda onthel, lampu, kursi, kamera, benda pusaka, perangko, pakaian batik, dan juga permainan anak-anak tempo doeloe seperti Gasing dll.
Selain itu, ada juga stan yang bisa memandu pengunjung untuk mengetahui lebih banyak tentang seni maupun ilmu pengetahuan. Juga dipajang dekorasi ruang tamu lengkap dengan perhiasan dan meja kursi tempo doeloe, sehingga jika kita berkesempatan untuk berfoto di tempat tersebut, maka seakan-akan kita sedang berada di rumah kuno.
Di luar stan, berjajar mobil-mobil kuno yang pernah digunakan oleh pejabat-pejabat tinggi negara kala itu. Banyak pengunjung memanfaatkan mobil-mobil tersebut untuk foto atau melihat-lihat secara lebih dekat “barang antik” tersebut.
Disamping stan-stan dan replika bangunan tempo doeloe, seperti replika Bank Indonesia, Sarinah dll, selama empat hari juga digelar panggung-panggung musik yang membawakan lagu-lagu Koes-Ploes. Pengunjung bisa ikut bernyanyi bersama diiringi oleh musisi-musisi lokal Kota Malang yang berpakaian ala Koes-Ploes tempo doeloe. Juga terdapat panggung untuk pergelaran wayang kulit bagi pengunjung yang mungkin berminat.
Dari pengamatan Tim Pesonamalangraya di lokasi, memang secara artistik kualitas dan nuansa “Tempo Doeloe” lebih kental dan terasa pada penyelenggaraan-penyelenggaraan  MTD sebelumnya, namun semoga itu bukan pertanda bahwa MTD semakin bernuansa “Bazaar daripada Tempo Doeloe.” Tujuan dasar dari gelar acara MTD yaitu pembelajaran bagi masyarakat modern agar lebih mengenal budaya masyarakat tempo doeloe harus tetap menjadi landasan utama, karena jika tidak, maka lambat-laun acara MTD akan berubah menjadi Bazaar dan nuansa tempo doeloe hanyalah tempelan atau temanya saja. Tentu saja kita semua tidak ingin hal tersebut terjadi.
Semoga acara MTD di tahun-tahun mendatang dapat lebih baik dan tidak bergeser dari tujuan dasar, karena yang dicari dalam acara seperti ini adalah pembelajaran dan pengenalan budaya tempo doeloe. Semoga tema MTD tahun ini yaitu  “Malang Road to World Heritage Site” atau “Malang Menuju Kota Warisan Dunia” benar-benar dapat menjadi sebuah kenyataan.
NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Rabu, 28 November 2012

Keripik Buah Malang

Produk olahan buah sangat banyak sekali di malang, dan telah menjadi salah satu produk khas dari malang. Diantaranya keripik buah. Secara umum hampir semua buah bisa di jadikan keripik. Dengan teknologi vacuum frying hasil keripik buah seperti makan buahnya dalam kondisi segar tetapi kering. Tekstur buah hampir2 tidak berubah, dan juga rasa nya tetap sama. Oleh karena itu hampir di setiap toko oleh2 selalu tertata banyak sekali keripik buah..anda ingin mencoba..
- Mangga
- Nanas
- Salak
- Bengkuang
- Melon
- Semangka


NB : Berbagai Sumber

Taurus Vocation

Jelly Apel Malang

jelly apel 1 - kemalang.com
 jelly apel 3 - kemalang.com


Proses pembuatan jelly apel
  • Apel dicuci bersih, dikupas dan dikukus selama 10 menit.
  • Kemudian diparut dan disaring untuk diambil sarinya.
  • Tambahkan gula, garam dan natrium benzoat..
  • Panaskan hingga kental.
  • Kemudian jelly apel siap untuk di kemas.
 
NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Cuka Apel malang

cuka apel
Proses pembuatan cuka apel
  • Apel dicuci bersih, dikupas kemudian di haluskan..
  • Tambahkan air dan direbus
  • Kemudian dilakukan penyaringan pertama untuk diambil sarinya.
  • Setelah ditambahkan gula dan amonium sulfat, cairan di dinginkan.
  • Kemudian ditambahkan ragi.
  • Saring kembali untuk mendapatkan larutan beralkoholnya.
  • Ditambahkan induk cuka, dan didihkan
  • Cuka siap untuk dikemas dalam botol.


NB : Berbagai Sumber

Taurus Vocation

Dodol Apel, batu

dodol apel
dodol apel

Bagi sebagian besar orang dodol sangat identik dengan kota garut. Tak heran dodol garut telah menjadi salah satu oleh-oleh yang sering di beli wisatawan. Tetapi di malang juga ada dodo apel. Yang bahan baku utamanya adalah apel.
Proses pembuatan dodol apel
  • Apel dicuci bersih, dikupas kemudian dihaluskan hingga menjadi bubur.
  • Tambahkan gula merah, santan, garam, vanili, dan tepung maizena.
  • Masak hingga matang dan kental.
  • Setelah matang, masukkan ke dalam cetakan.
  • Kemudian dinginkan dan siap untuk dikemas.
Rasa apelnya begitu terasa


NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Sari Apel, Kota Batu

sari apel 3 - kemalang.comsari apel 2 - kemalang.com
Produk sari apel begitu popular di malang. Tetapi kita harus jeli sebelum membeli sari apel yang berasal asli dari apel serta penggunaan gula murni. Rasanya sungguh menyegarkan cocok sekali untuk suguhan di acara2 keluarga atau untuk di bawa keluar rumah. Disamping menyegarkan juga banyak mengandung banyak vitamin.
Proses pembuatan sari apel
  • Apel dicuci bersih kemudian dihancurkan dan disaring untuk diambi sarinya
  • Setelah itu encerkan dengan menambahkan air.
  • Sari apel yang telah diencerkan, kemudian diendapkan/dijernihkan
  • Setelah diendapkan, campurkan senyawa asam benzoat, asam sitrat, CMC,dan gula pasir.
  • Panaskan campuran larutan tersebut
  • Setelah matang, dimasukkan ke dalam botol.
  • Setelah itu lakukan proses exhausting dan sterilisasiKemudian sari apel siap dipasarkan


NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Museum Brawijaya, Kota Malang

 Museum Brawijaya. Berbeda dengan tempat wisata yang lain. Museum adalah tempat wisata yang bertujuan untuk mengingatkan kita pada kejadian di masa lampau. Dan merupakan wisata sejarah dan kejuangan yang banyak memberikan pendidikan sejarah bagi pelajar maupun kalangan umum yang berkunjung. Begitu juga museum brawijaya yang berada di kota Malang. Museum ini berisi benda-benda bersejarah pada zaman perang kemerdekaan hingga koleksi foto-foto malang pada tempo dulu.Terletak di jalan Ijen no 25 Malang. Museum brawijaya diresmikan pada tanggal 4 mei 1968.Dengan luas mencapai 6825 m2, terbagi atas 2 area utama. Yaitu area pamer dan perkantoran.
Di depan museum dipajang koleksi tank yang digunakan pada pertempuran 10 november 1945 di Surabaya Kemudian senjata penangkis serangan udara yang disita oleh BKR pada September 1945 dari tangan tentara Jepang. Meriam cannon 3,5 Inch yang diberi nama “Si buang”. Tank AMP-Track yang digunakan dalam pertempuran para pejuang TRIP.
Koleksi di dalam museum juga tak kalah menarik. Antara lain koleksi senjata yang digunakan pada zaman kemerdekaan. Foto-foto jaman perang kemerdekaan. Foto-foto pemberontakan. Foto-foto Malang Tempo Dulu, komputer jadul jaman dahulu kala yang cukup besar walau hanya digunakan untuk menghitung, benda peninggalan panglima besar Sudirman dan lain-lain. Terdapat juga gerbong maut yang menjadi ikon dari museum ini.
Semboyan dari museum Brawijaya Malang adalah “Citra Uthapana Cakra”. Dari bahasa San sekerta Citra berarti Sinar, Uthapana berarti Yang Membangkitkan, dan Cakra adalah Kekuatan. Berarti jika disatukan arti semboyan tersebut mempunyai makna “Sinar Yang Membangkitkan Kekuatan”.

Untuk pengunjung, Museum Brawijaya Malang terhitung cukup terkenal, mulai dari sabang sampai merauke, bahkan dari luar negeri juga pernah mengunjungi Museum tersebut, diantaranya Australia, Jepang, China, Amerika dan Negara-negara besar lainnya

Ayo bantu melestarikan peninggalan sejarah dengan datang ke museum, tiket masuk sekitar Rp.2000 untuk perawatan benda-benda peninggalan sejarah bangsa kita.

NB : Berbagai Sumber

Taurus Vocation

Toko Buku Wilis

 Toko Buku Bekas Wilis. Kota Malang yang juga sering kali disebut sebagai kota pelajar, memang menyediakan begitu banyak fasilitas yang sangat mendukung untuk menunjang julukan tersebut. Adanya perpustakaan umum dengan desain modern yang koleksi bukunya cukup lengkap membuat tempat tersebut menjadi ajang untuk menggali informasi ilmiah. Tersedia juga toko-toko buku besar seperti Gramedia dan Togamas sehingga semakin menambah khasanah bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu.
Pasar Buku Wilis yang berlokasi di Jalan Simpang Wilis Malang, juga mempunyai visi yang sama yaitu menyediakan kebutuhan masyarakat akan ilmu melalui penjualan buku-buku dan majalah-majalah bekas. Pasar buku bekas atau buku loakan ini dulu terletak di Jalan Majapahit. Di sepanjang Jalan Majapahit yang dulu oleh masyarakat setempat disebut dengan Blok-M tersebut berjajar dan berdesak-desakan bedak-bedak semi permanen yang menjual ribuan buku bekas mulai dari yang masih menggunakan bahasa Belanda, Inggris, Jerman, dan bahasa Indonesia ejaan lama. Tiap hari bedak-bedak ini dikunjungi oleh ratusan pelajar, mahasiswa, dan juga masyarakat umum yang berburu buku-buku bekas dengan harga yang tentunya jauh lebih murah dibanding buku asli yang masih baru. Mungkin karena kondisi bedak-bedak yang tidak teratur dan terlihat kotor, ditambah kondisi jalan yang menjadi macet di jam-jam tertentu, pemerintah kemudian merelokasi bedak-bedak ini ke tempat baru di Jalan Simpang Wilis dengan bedak-bedak yang permanen, rapi, dan tentunya lebih nyaman.

NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Keramik Dinoyo

 Industri Keramik Dinoyo lokasinya terletak di Jl. MT Haryono Kelurahan Dinoyo. Dekat dengan sarana dan prasarana umum namun sarana transportasinya kurang memadai, lebar jalan yang kurang memenuhi syarat sebagai lokasi yang strategis, dan area parkir yang tidak memadai.
Tenaga kerja sebagian besar terdiri dari keluarga dan tetangga sekitar sehingga industri ini dapat memberikan dampak yang cukup signifikan dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Memiliki prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan karena tidak hanya dipasarkan dalam kota saja, namun jaringan pemasarannya sudah mencapai luar kota, bahkan luar negeri.
Produk kerajinan keramik ini adalah aneka souvenir pernikahan, tempat air, dll. Teknologi yang digunakan masih sederhana, bahan baku mudah didapatkan. Kendala yang dihadapi adalah masalah permodalan (meliputi keuangan dan peralatan) dan pemasaran hasil produksi, serta peningkatan sarana jalan untuk peningkatan kenyamanan konsumen.

NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Taman Krida Budaya, Kota Malang


Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang.

Pendopo merupakan bagian terdepan dari susunan rumah tinggal tradisional Jawa. Sifatnya yang terbuka, monumental dan menjadi simpul massa membuat pendopo sering dijadikan sebagai tempat menerima tamu, ajang seremonial dan pertunjukan seni. Identitas rumah Jawa seringkali ditandai oleh bangunan jenis pendopo. Karena bentuknya yang monumental dan asosiatif terhadap identitas Jawa inilah pendopo sering dihadirkan sebagai fasilitas sosial budaya di Jawa atau bangunan pemerintahan yang berfungsi menerima khalayak umum.

Untuk mendapatkan hasil transformasi yang memadai maka kajian sejarah dan makna dibalik falsafah pendopo akan menjadi titik tolak dari perancangan pendopo yang bertransformasi. Kasus penerapan transformasi adalah fasilitas Taman Krida Budaya Malang. Taman Krida Budaya Malang memiliki pendopo besar sebagai fasilitas utama. Hasil penerapan transformasi menghasilkan dua pendopo baru yang mengakomodasi dua kegiatan; kegiatan urban yang cenderung bebas dan kegiatan budaya ritual yang bersifat formal. Dua pendopo ini memiliki bentuk yang berbeda karena kegiatan yang diwadahi. Pendopo luar berbentuk informal sebagai hasil transformasi dengan metode distorsi dan analogi. Sedangkan pendopo dalam berbentuk orisinal-formal sebagai cerminan asal musal pendopo. Pertimbangan sosial pada ruang perkotaan membuat fasilitas ini juga menyumbangkan ruangnya sebagai aktifitas publik yang bebas diakses selama sepanjang hari. Fasilitas budaya Jawa yang hidup sepanjang waktu dan bebas dipakai oleh semua orang adalah tujuan dari penerapan kasus transformasi Taman Krida Budaya Malang.

Taman Krida Budaya Jawa Timur yang lokasinya berada di ruas JL Soekarno Hatta merupakan tempat penyelenggaraan kegiatan Seni Budaya dan Pariwisata Jawa Timur dan Malang dan merupakan salah satu taman rekreasi di kota Malang. Taman Krida Budaya termasuk salah satu dari taman kota yang ada di Malang, hal ini dikarenakan Taman Krida Budaya lokasinya terletak di ruas Jl. Soekarno Hatta yang masih berada di kawasan Malang kota, masyarakat kota menggunakan fasilitas yang ada di Taman Krida Budaya untuk melakukan beberapa aktivitas mereka baik itu untuk rekreasi, berwisata, liburan, pameran ataupun kegiatan lainnya. Selain itu juga desain yang ada di dalam Taman Krida Budaya mendukung taman ini digolongkan dalam taman kota yakni dengan adanya tanaman-tanaman ata pepohoan seperti pohon palem dan pohon beringin yang berada di dalam kawasan taman tersebut dengan tata letak yang teratur dengan disertai beberapa bangunan baik itu yang menyerupai candi maupun beberapa ruangan yang fungsinya hampir sama seperti aula.

NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Senin, 26 November 2012

Candi Badut, Karang Besuki Sukun


Satu lagi wisata sejarah yang berada di kota Malang, yaitu Candi Badut. Tapi tunggu, candi ini tidak berbentuk badut seperti namanya. Nama Badut sendiri berasal dari bahasa Sansekerta "Bha-Dyut" yang berarti sorot Bintang Canopus atau sorot Agastya.


Candi Badut berlokasi sekitar 10 km dari pusat kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Meskipun cukup terkenal, tapi candi ini jarang sekali dikunjungi oleh para wisatawan. Mungkin karena lokasinya yang agak terpencil yang mengharuskan Ngalamers melewati pemukiman penduduk untuk sampai ke lokasi.

Candi yang berusia sekitar 1400 tahun ini diyakini sebagai peninggalan prabu Gajayana yang merupakan penguasa Kanjuruhan pada waktu itu. Candi Badut pertama kali ditemukan oleh Maureen Brecher, seorang warga Belanda, pada tahun 1921. Saat pertama kali ditemukan, candi ini masih berupa gundukan bukit batu, reruntuhan, serta tanah. Setelah dilakukan pemugaran diketahui bahwa bangunan candi ini sebenarnya telah runtuh, dan yang tersisa hanyalah bagian kaki. Sama seperti bagian tubuh candi yang telah hancur, beberapa arca yang ditemukan juga banyak yang tidak utuh lagi; seperti arca Ganesha, arca Agastya, serta arca Mahakal dan Nadiswara. Hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa. Tapi semua itu tidak mengurangi keindahan dan nilai sejarah dari Candi Badut itu sendiri.

Situs candi badut terletak di Dukuh Gasek, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun Kodya Malang. Candi ini ditemukan tahun 1921 di mana bentuknya saat itu hanya berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. Candi Badut dibangun kembali tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B. De Haan dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Candi Badut dipugar lebih baik lagi tahun 1992-1993 oleh Suaka Purbakala Jawa Timur.

Dilihat bentuknya, Candi Badut mirip dengan candi-candi dijawa tengah periode abad ke-8 hingga ke-10 terutama dikawasan dataran tinggi Dieng seperti Candi Gedong Songo. Bahan Candi terbuat dari batu. Kaki candi pols tidak berhias. Pintu masuk diberi penampil. Kalamakara yang menghias bagian atas pintu tidak memakai rahang bawah.

Nama Badut berasal dari bahasa Sansekerta “Bha-dyut” yang berarti Sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Dilihat dari nama candi, maka Candi Badut adalah candi bersifat Syiwaistik dimana Dewa Syiwa dipuja sebagai Agastya atay Bhatara Guru. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Syiwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakala dan Nandiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesa-Suramardhini. Relung Timur terdapat Arca Ganesha dan disebelah selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun diantara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasura-mardhini saja yang tersisa.

Candi badut dulunya dikelingi oleh tembok yang sekarang sudah hilang. Sebuah tangga yang diapit oleh pipi tangga dihiasi ukiran kinarakinari (makhluk surge berbadan burung berkepala manusia yang bertugas memaikan musik surgawi). Bidang hias disemping relung-rellung candi dihias dengan pola bunga. Atapnya runtuh. Dihadapan pint masuk terdapat alas candi perwara yang lebih kecil sebanyak tiga buah. Di halaman candi sebelah utara dan selatan terdapat dua batu berbentuk kubus denga sebuah lubang persegi empat.
W.J. Van der Meulen beranggapan bahwa Gajayan bersama puterinya (Uttejana) menyeberang ke aliran Syaiva tetapi putra-putri lain, handai taulannya, isi istana tidak ikut. Mereka terang tidak hadir dalam upacara (hanya raja, brahmana-brahmana syaiva, rakyat). Mereka baru disebut (dan dengan hebat sekali) dalam ancaman-ancaman terhadap yang akan menentang keputusan raja di kedua “seloka” terakhir. Ancaman-Ancaman hanya dan eksklusif diarahkan kepada keluarga raja, hal yang aneh sekali.

Seperti telah diuraikan diatas bahwa prasasti Dinoyo dibuat oleh Anana, cucu Gajanana, pada tahun 760 (ketika Gajayana almarhum). Itu sebabnya yang lebih masuk akal menyerberang ke aliran Syaiva adalah Anana dan ibunya (Uttejana), karena sangat meungkin suami Uttejana penganut aliran Syaiva. Situs Kanjuruhan yang meliput wilayah Karang Dinoyo (Dyanayan), Karang Besuki (Vasuki), Mertojoyo (Amrthajaya) dan Merjosari (AmrthaJayasSjri) menunjuk pada nama-nama bersifat Vaisyanava. Dengan demikian, penempatan Candi Badut di kawasan ini menunjukkan bukti betapa dewasa itu terjadi persaingan dasyat antara aliran Syaiva dengan aliran Vaisyanava
NB : Berbagai Sumber

 Taurus Vocation

Taman Wisata Senaputra, Kota Malang


Dewasa ini persaingan bisnis wisata di Malang semakin ketat. Para pelaku wisata khususnya pengelola taman rekreasi berlomba-lomba memberikan fasilitas dan wahana permainan yang up to date untuk mendapatkan perhatian pengunjung. Meski demikian taman rekreasi Senaputra tak pernah merasa tersaingi. Walau fasilitas yang disediakan tidak berbau modern, taman rekreasi yang berusia puluhan tahun ini tetap mencoba menembus pasar pariwisata dengan memprioritaskan fasilitas hiburan seni budaya. Tujuannya agar kesenian jawa bisa tetap berkembang dan tetap dikenal. Biasanya taman rekreasi Senaputra memberikan hiburan kesenian budaya pada pengunjung setiap hari libur dan weekend. Seni budaya tersebut berupa karawitan, kuda lumping, dan tarian daerah. Terkadang sebagai intermezzo juga memberikan hiburan musik dangdut agar tidak monoton. Taman rekreasi seluas 2,2 hektar ini, tak hanya menyediakan sarana wisata seperti kolam renang dan permainan saja, tapi juga sanggar kebudayaan yang digunakan sebagai sarana pelatihan seni dan budaya seperti sanggar tari, sanggar karawitan, dan sanggar pedalangan. Sanggar tersebut biasa digunakan untuk latihan para seniman. Banyak seniman seperti dalang dan pecinta karawitan, sering berlatih di sanggar senaputra.


Walau tempatnya sederhana tapi mereka sudah cinta dengan sanggar kesenian ini. Seniman disini juga memberikan les privat bagi para peminat kesenian jawa, seperti karawitan, ndalang (memainkan wayang), dan nyinden (penyanyi saat pertunjukan wayang kulit). TR Senaputra ini, mengajak para pengunjung selain bertamasya, juga belajar kesenian-kesenian Jawa yang hampir punah. Tapi saat ini para remaja terkesan enggan untuk melestarikan budaya Jawa, karena terkesan kuno. Padahal bila dihayati kesenian Budaya Jawa adalah sesuatu yang sakral dan menarik untuk dipelajari. Sarana dan prasarana yang serba terbatas, menunjukan bahwa taman rekreasi ini memang membidik kalangan menengah ke bawah, karena tarif yang dipasang juga relatif murah meriah dewasa Rp 6 ribu dan anak Rp 5 ribu, itu sudah termasuk asuransi kecelakaan bagi pengunjung. Sebenarnya keinginan untuk merenovasi kawasan ini sudah menjadi keinginan Yayasan Senaputra sejak dulu. Tapi realisasinya masih disesuaikan dengan anggaran yang ada. Investor pun juga sering menawarkan renovasi pada TR Senaputra. Dengan kompensasi naiknya harga tiket agar modal kembali dengan cepat. “tapi pengelola ingin kawasan ini tetap dapat dijangkau semua kalangan. Kalau harga tiket dinaikkan kasihan masyarakat menengah kebawah yang butuh rekreasi. Yang pasti kami tetap yakin bahwa pengunjung masih akan tetap cinta pada Taman rekreasi Senaputra yang mengedepankan hiburan seni dan Budaya.

NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Minggu, 25 November 2012

Alun - ALun Malang

Alun-alun merupakan cerminan identitas suatu kota, sehingga tidak segan-segan pemerintah daerah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mempercantik wajah alun-alun sedemikian rupa agar kelihatan indah dan mampu menarik pengunjung. Sehingga tidak jarang pemerintah daerah menjadikan alun-alun sebagai icon kota atau daerah yang patut dibanggakan. Simbol daerah bisanya juga dipasang disana, Kota Batu misalnya menampilkan monument buah apel sebagai simbol kota begitu juga dengan kota-kota lainnya termasuk kota Malang.
Penataan alun-alun bisa dikatakan mempunyai konsep yang hampir sama. Air mancur adalah bagian yang utama yang tidak bisa dihilangkan dari bagian alun-alun, disamping penataan taman dan fasilitas lainnya sebagai penunjang. Di Kota Malang memiliki dua alun-alun yaitu alun-alun jami’ (terletak didepan Masjid jami’ Malang) dan Alun-alun bunder yang berada di depan balai Kota Malang. Tetapi umumnya yang menjadi persinggahan wisata adalah alun-alun Jami’ meskipun tidak sedikit juga yang berkunjung ke alun-alun Bunder. Bersama keluarga atau rombongan pengunjung dari luar kota memanfaatkan alun-alun sebagai tempat persinggahan sekaligus melepas rasa penat setelah seharian berkeliling ke tempat wisata.

NB : Berbagai Sumber

Taurus Vocation

Rumah Makan Inggil Klojen

Rumah Makan Inggil - WisataMalang.com

Berlokasi di Jl. Gajahmada, berciri khas etnik Jawa Timur didekor lengkap mirip galeri dengan koleksi benda kuno jaman kolonial yang bikin ngiler pengunjung. Masakan pilihan saya : Sambal Pencit yang cocok dengan Gurame Goreng atau Bakar. Momen terbaik jika Anda bersantap malam sebab suasana amat mendukung jika Anda ingin mengalami nuansa jaman kolonial dengan diiringi live music lagu-lagu tempo doeloe. Ditambah sentuhan pakaian daerah dari para pramusaji-nya yang ramah.
Rumah Inggil yang terletak di Jalan Gajah Mada Malang ini memiliki bangunan kuno peninggalan jaman Belanda dan juga memiliki benda-benda kuno ataupun hal-hal yang berkaitan dengan Malang Tempo Doeloe. Rumah Inggil ini memiliki menu andalan yaitu ayam goreng atau bakar dan ikan segar.

Jika anda merupakan orang yang gemar berwisata kuliner dan menyukai suasana tempo dulu, rasanya belum lengkap jika anda belum berkunjung ke rumah makan ini. Sebuah rumah makan yang tidak hanya menyajikan berbagai ragam kuliner nusantara saja, melainkan suasana yang disajikan pun cukup unik. Sepintas jika anda melihat bangunan rumah makan ini dari luar, seperti terkesan sebuah penginapan bernuansa budaya klasik jawa, namun ketika anda dibawa masuk ke dalam ruangan lebih jauh lagi, anda akan dihadapkan sebuah suasana Malang Tempo Dulu. Rumah makan ini lebih mirip dengan museum advertorial tempo dulu, di mana terdapat pemandangan yang cukup menarik dengan berjejernya foto-foto kota malang tempo dulu, berikut iklan-iklan yang dahulu cukup populer dikalangan masyarakat malang tempo dulu.

Letak rumah makan ini berada di lokasi strategis yaitu di wilayah alun-alun bunder atau tugu. Berada persis di belakang Balai Kota Malang dan berseberangan langsung dengan Hotel Aloha, serta lokasi yang sangat mudah dijangkau bagi tamu dari luar kota yang datang ke Malang menggunakan kereta api karena jaraknya memang sangat berdekatan sekali. Anda bisa berjalan kaki dari stasiun kira-kira 500 meter ke arah barat sambil menikmati suasana komplek Tugu dan begitu mendekati gedung DPRD kota malang, anda bisa masuk ke dalam sebuah jalan kecil ke arah selatan atau jika anda menggunakan angkuta umum, anda bisa memilih untuk naik angkutan umum jalur ADL (Arjosari Dinoyo Landungsari)AG (Arjosari Gadang) dari stasiun kereta api dan bilang saja ke sopirnya untuk berhenti di Balai Kota Malang, Yang jelas bagi siapa saja, untuk menjangkau rumah makan ini tidak lah sulit, cukup bertanya pada masyarakat sekitar, anda sudah bisa sampai di Rumah Makan ini.

Rumah Makan Inggil - WisataMalang.com
  Begitu anda sampai di rumah makan ini anda akan bertemu dengan pelayan yang biasa berjaga di depan pelataran dan dengan ramahnya anda akan diantarkan ke meja pilihan anda. Di rumah makan ini anda bisa memilih meja makan lesehan atau duduk seperti kebanyakan rumah makan, terserah selera anda masing-masing. Yang jelas begitu anda duduk di meja, anda akan segera di suguhkan berbagai daftar menu makanan dan minuman khas jawa, walau demikian , tidak sedikit pula makanan dan minuman yang umum dijumpai di warung-warung makan kebanyakan. Harga yang ditawarkan pun cukup masuk akal dan tidak begitu mahal.

 NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation

Taman Tlogomas

KOTA Malang terkenal sebagai kota yang sejuk dan nyaman ditinggali. Sebagai buktinya adalah banyak mahasiswa pendatang dari luar kota yang memutuskan untuk menetap di kota dingin ini. Iklim yang sejuk dan letak geografis yang nyaman membuat mereka betah. Salah satu daya tarik kota Malang selain pendidikan adalah sektor wisata. Tempat wisata banyak tersebar di seluruh wilayah Malang. Mulai wisata gunung, pantai, mall, tempat rekreasi, semua ada di kota ini.
Salah satu tempat rekreasi keluarga yang bisa menjadi jujugan untuk wisata kota adalah Taman Rekreasi (TR) Tlogomas. Taman rekreasi tersebut didirikan pada tahun 1989. Memang bukan yang pertama di Malang sebab masih ada TR Sengkaling. Namun untuk wilayah kota Malang, TR Tlogomaslah yang paling tua.

TR Tlogomas berlokasi di Jalan Baiduri Pandan Malang. Cukup mudah mencapai tempat tersebut, hanya sekitar 7 km dari pusat kota. Letaknya pun strategis. Dekat dengan terminal Landungsari yang menghubungkan Malang dengan kota Batu, TR Sengkaling bisa dicapai hanya dengan naik kendaraan umum.
Jika wisatawan datang dari arah kota Batu, bisa memilih untuk naik angkutan umum, LG, GL, AL, ADL adalah beberapa angkutan yang melewati TR Tlogomas. Atau jika ingin sedikit berolahraga bisa dengan berjalan kaki kira-kira 4 km ke arah timur dari arah terminal. Untuk wisatawan yang datang dari arah pusat kota pun tak jauh berbeda, dengan memilih jalur angkutan LG, GL, AL, atau ADL, wisatawan bisa sampai ketempat tersebut hanya dengan membayar Rp 2.500.

Memasuki gerbang TR Tlogomas, suasana asri sangat terasa. Pohon-pohon beringin menutupi hampir seluruh area parkir sehingga meskipun matahari sedang bersinar sangat terik suasana teduh dan sejuk mendominasi tempat tersebut. Untuk masuk ke TR Tlogomas, pengunjung cukup membayar Rp 12.000 per orang. Jam operasionalnya mulai pukul 06.00 hingga pukul 17.00. Jika bisa datang pda saat hari kerja, maka anda termasuk orang yang beruntung, sebab anda bisa menggunakan kolam renang layaknya kolam renang pribadi.

Tapi jika, datang pada saat weekend, dijamin anda hanya akan bisa berendam tanpa mampu bergerak kemana-mana karena ramainya. Belum lagi suara anak-anak kecil yang memang mendominasi kolam renang.
Ada tiga kolam yang disediakan, dua untuk anak-anak dan satu untuk dewasa, masing-masing 40 cm, 60 cm, dan 3.5 m. di dua kolam renang anak-anak itulah keriuhan suasana terjadi, saat anak-anak bersama ibu mereka ikut masuk ke dalam kolam.

Dijamin meskipun hanya duduk-duduk di pasti akan merasa senang mendapat hiburan pemandangan ibu-ibu yang sedang kerepotan mengasuh putra-putrinya. Jika melayangkan pandangan ke kolam dewasa maka yang nampak adalah pemandangan segar. Di kolam renang dewasa, saat hari biasa didominasi oleh para mahasiswa. Memang, TR Tlogomas selain denkat dengan pusat kota, juga dekat dengan beberapa instansi pendidikan seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), ITP, Universitas Tribuwana, hingga MAN 1 Malang.

Nikmati Miniatur
KOLAM renang memang menjadi yang utama, tapi sebagai wahana rekreasi keluarga, TR Tlogomas juga memiliki wahana olahraga lain yaitu lapangan tenis. Untuk wahana hiburan, pengelola TR Tlogomas meyediakan beberapa pilihan, sebut saja sepeda air, komidi putar, roda putar, cangkir putar, hingga sky boat.
Sebagai tempat rekreasi sekaligus sarana belajar, TR Tlogomas juga memiliki miniatur-miniatur. Lokasinya berada tepat setelah pintu masuk, sehingga mau tidak mau kita akan dipaksa untuk menikmati miniatur itu sebelum sampai ke kolam renang.

Miniatur yang ada di area tersebut antara lain, tujuh keajaiban dunia, replika candi-candi, patung tokoh dongeng dari putri salju hingga Batman and Robin, hingga binatang-binatang prasejarah. Tidak hanya itu, alien dan benda-benda luar angkasa menjadi bagian dari area tersebut. Patung dewa kwan im, Garuda Wisnu kencana, Candi borobudur, Menara Eifel, patung liberty, hingga tokoh pewayangan salah satunya adalah Srikandi.

Diantara miniatur tersebut terdapat air terjun, sumber air terjun tersebut di alirkan dari sungai yang kemudian akan jatuh bebas ke aliran sungai brantas yang lokasinya berbatasan dengan TR Tlogomas.
Air terjun itu menjadi salah satu objek foto yang paling menarik bagi pengunjung. Josephine Diajeng, salah seorang wisatawan mengatakan, view air terjun tersebut bagus sehingga cocok untuk foto.

Rimbunan semak, dan rumput liar ditambah dengan lumut yang tebal menjadi daya tarik air terjun mini itu. “Bagus ya, berasa seperti ke air terjun beneran. kalau ke coban benaran terlalu jauh,” tutur Ajeng. Di bagian tepi area miniatur, di bangun jalur pejalan kaki yang di setiing seperti gua. Jalur tersebut memiliki kontur naik turun sehingga bisa dimanfaatkan sebagai area jogging track, pemanasan sebelum memasuki kolan renang.
Seperti halnya area parkir, lokasi tersebut juga masih ditutupi oleh rimbunan pohon. Sinar matahari yang terik akan terasa indah karena cahayanya menyusup melalui celah dedaunan pohon beringin. Sedikit lebih turun ada beberapa wahana bermain yang bisa dimanfaatkan, seperti wisata air dengan memakai perahu, atau naik roda putar untuk melihat keseluruhan area TR Tlogomas lebih jelas, dan yang lebih menyenangkan lagi, wahana tersebut kebanyakan tidak dipungut biaya alias gratis.

Minim Promosi, Minim Inovasi
TR Tlogomas mengalami masa kejayaan pada awal tahun 90an. Saat itu tidak banyak tempat wisata kota seperti sekarang. beberapa tempat wisata yang terkenal saat itu adalah TR Sengkaling dan Selecta, namun lokasinya berjauhan.
Sebagai alternatif wahana wisata kota Malang, TR Tlogomas memiliki kelebihan. Nuansa teduh menjadi nilai plus, sebab suasana yang asri akan menciptakan perasaan yang tenang dan rileks.

“Saya pernah ke kolam pemandian di kota juga, tapi panas. Ada yang sejuk karena di dalam ruangan. tapi wahananya sedikit,” ujar Ajeng. Sentuhan alam memang mendominasi tempat ini, suara aliran sungai brantas, gemericik air terjun buatan, serta suara air mancur yang dibangun di beberapa titik TR Tlogomas sangat membantu relaksasi pengunjungnya.

Sayangnya area tersebut saat ini mulai tergeser oleh tempat wisata yang jauh lebih menarik. selain minim inovasi, TR Tlogomas juga minim dengan promosi. “Lokasinya nggak kalah dengan tempat wisata lain,” ungkap Ajeng.

Wahana-wahana yang ada di TR Tlogomas memang terkesan kurang di rawat, banyaknya rimbunan pohon mengakibatkan sampah daun yang berlebihan ketika musim meranggas. Sebenarnya nuansa yang dihasilkan dari meranggasnya pohon tersebut cukup bagus, seperti musim gugur di luar negeri, namun minimnya tenaga pekerja di tempat tersebut membuat jatuhnya daun-daun tersebut menjadi tidak estetik lagi. “Kebanyakan daunnya sih, jadi kesananya kotor,” ungkap Ajeng mengutarakan pendapatnya


NB : Berbagai Sumber 

Taurus Vocation